Tittle: SPRING IN LONDON
Genre:
Straight
Author:
Shella
Length:
ONESHOOT #4 *END*
Rating:
family-romance-friendship-lalalala~
-------
Musim
Panas..
Musim
Gugur..
Musim
Dingin..
Musim
Semi..
Ada
banyak definisi tentang cinta.
Bagiku,
cinta itu seperti Musim.
Dan Musim
Semi adalah..Cinta yang kuncup namun mekar..
.
.
.
“Haaahhhh~”
Gadis cantik itu mengembangkan senyum manisnya.
Mata beningnya terpejam damai.
Kedua tangannya mencengkram erat pinggiran besi
beranda kamar hotel berbintang itu.
Musim semi di London memang yang terbaik!
Aigoo~
“Bunganya
indah sekali” Gumam Sherin semakin tersenyum lebar.
Sepertinya ia terlalu excited huh?
“Saga! Saga
lihat---eoh?”
Sherin menaikkan alisnya.
Ketika matanya memandang Saga yang sudah terlelap di
atas ranjang.
Huff.
Gadis cantik itu tersenyum kecil seraya menyilangkan
kedua tangannya di depan dada.
Kemudian ia berjalan pelan menghampiri lelaki tampan
itu.
Hmp.
Sherin mendudukkan dirinya di pinggir ranjang.
Memperhatikan wajah lucu suaminya yang terpejam damai.
Sepertinya Saga lelah sekali.
Ck.
Terang saja, seharusnya Saga tidak mendapat libur
panjang untuk musim semi kali ini.
Tapi Sherin terus saja memaksa agar Saga pergi
bersamanya.
Jadi lelaki tampan itu terpaksa lembur selama seminggu
penuh untuk menggantikan tugasnya nanti.
Dan well, Saga ambruk karena kelelahan sekarang.
Aish.
Padahal Sherin ingin mengajaknya pergi piknik ke taman
kota!
DDRRTT..DDDRRTTT…
Sherin menoleh.
Menaikkan alisnya memperhatikan ponsel Saga yang
bergetar di atas nakas.
Gadis cantik itu segera meraihnya tanpa pikir panjang
dan mengangkat panggilannya.
“Halo?”
“Ah, Halo, Letnan Cho-kah?”
“Tidak, aku Sherin,
kenapa?”
“Omo, bisakah aku berbicara dengan Letnan Cho?”
“Ada apa?
Katakan saja padaku, nanti kusampaikan”
“Baiklah, tolong tanyakan padanya jam berapa
dia akan menjemputku malam ini okee~ Kami akan pergi makan malam bersama,
hehehe”
DEG.
Sherin tertegun.
Mata beningnya bergerak pelan.
“Boleh aku
tahu kau siapa?”
“Aku putri jendral Kim, musim dingin yang
lalu Saga ditugaskan untuk menjagaku, hehehe, namaku Jessica Kim~”
Jessica Kim heh?
Sherin mengerutkan dahinya.
Mata beningnya menatap tajam wajah polos Saga yang
masih tertidur.
“Omong-omong, kau siapa? Asisten Letnan Cho
ya?”
“Bukan”
“Lalu?”
“Aku
ISTRI-nya”
“A..Apa?! Tapi---”
KLIK!!
Sherin menghembuskan nafas keras.
Mata beningnya bergerak gelisah.
Bibir bawahnya tergigit keras oleh giginya.
Sherin menatap lurus wajah kekasihnya.
Janji untuk makan malam bersama?
Apakah Saga selingkuh?
-------
Lelaki tampan itu mengambil coffee latte favoritenya
dari café kecil itu.
Ia menyesapnya pelan seraya memutar pandangannya.
Melirik kekasihnya yang menutup mulut darinya sejak
tadi.
Aish.
Apa yang terjadi?
Seingatnya ia tidak berbuat kesalahan apa pun sejak
mereka tiba di kota menara jam terbesar di dunia tersebut.
Aish.
“Rin ah, kau
mau cokelat hangat?” Tawar Saga ramah.
DEG.
Lelaki tampan itu tertegun takut.
Ketika kedua mata bening yang biasanya terlihat
menggemaskan itu kini tampak mencekam di pandangannya.
“Untuk apa kau
menawarkan minuman itu padaku?” Tanya Sherin ketus.
Gadis cantik itu segera melangkahkan kakinya menjauh.
Mengacuhkan Saga yang terdiam di depan café itu.
UFH!
Sherin menghembuskan nafasnya kesal.
“Berikan saja
minuman itu pada putri jendral Kim itu!” Gumam Sherin tidak jelas.
Bibir cherrynya bergerak lucu.
Terus mengumpat dengan emosi.
Aigoo, Sherin
Cho cemburu eh?
“Excusme”
Eoh?
Gadis cantik itu menoleh.
Menaikkan alisnya menatap seorang lelaki blasteran
yang berjalan menghampirinya.
Sherin berhenti melangkah dan balik mendekati lelaki
itu.
“Did you talk to me?”
Lelaki tinggi itu mengangguk.
Ia tersenyum manis.
“Yes, I do! Sorry miss, I wanna ask you for
something, do you mind?”
“Humm, yah..”
“Look, there’s my new girlfriend, I want to
know that she’s really interest to me or not”
“So?”
“May I hug you for one minute, Please? I promise
it’s just a simple hug, not more”
Omo.
Sherin menaikkan alisnya.
Gadis cantik itu memutar pandangannya.
Melirik seorang gadis cantik dengan rambut blondenya
yang sedang duduk di kursi taman.
Gadis cantik itu memperhatikan mereka berdua.
“Are you sure she’s yours?” Tanya Sherin
tidak yakin.
Lelaki tinggi itu mengangguk.
Ia tersenyum dan membalikkan tubuhnya.
Sontak gadis tersebut segera tersenyum manis dan
melambai kepadanya.
Oh well.
Sherin menganggukkan kepalanya yakin.
“Yes, but just for one minute”
Lelaki tinggi itu mengangguk.
Ia segera mengulurkan tangannya untuk memeluk Sherin.
Well, jujur saja.
Gadis cantik itu merasa jantungnya berdebar keras saat
ini.
Ini pertama kalinya ia dipeluk oleh orang selain Saga,
Appanya dan sahabat baiknya kau tahu itu?
SRET!
Lelaki tinggi itu segera melepas pelukannya kurang
dari lima detik.
Ia menepati janjinya.
Kemudian ia berbalik, memperhatikan gadis blonde yang
menatap tajam ke arahnya.
Gadis itu menghentakkan kakinya kesal.
Lalu ia beranjak pergi dari sana.
Hmp.
Lelaki tinggi itu mengembangkan senyum manisnya.
“Thank you miss! I have to go now, my girl’s
look so jealous right? Hehehe”
“It’s okay”
“Umm, actually, she’s not my girlfriend, I’m
sorry”
“What?”
“She’s my wifey”
Eoh?
Mata bening Sherin mengerjap.
Menatap lelaki asing yang tersenyum manis padanya.
Lelaki tinggi itu melambaikan tangannya pada Sherin
dan segera berlari mengejar kekasihnya.
Meninggalkan Sherin yang terdiam di tempat.
Omo.
Lelaki itu..
Melakukan hal seperti itu untuk istrinya?
“KKKYYYYYAAAA~!!”
Sherin menjerit tidak jelas.
Ia menangkup kedua pipinya dengan telapak tangan.
Itu So Sweet sekali!!
Jeritnya dalam hati.
Omo, gadis
itu sangat beruntung, bisa memiliki suami yang jahil seperti lelaki asing itu.
Uh.
Sangat berbeda dengan…
Sherin menolehkan wajahnya dengan malas.
Menatap Saga yang berdiri memandanginya dari jauh
sejak tadi.
Mata sipitnya bergerak tajam.
Heh.
Sherin sama sekali tidak merasa bersalah atau pun
takut.
Ck, kalau Saga bisa berselingkuh dengan mudah seperti
itu kenapa ia tidak bisa memeluk laki-laki lain seperti tadi?
Gadis cantik itu mengalihkan pandangannya.
Ia kembali melangkahkan kakinya dan berjalan menuju
kedai es krim.
Meninggalkan Saga yang terpaku di tempat.
Lelaki tampan itu menaikkan alisnya.
“Kenapa ia
tidak datang kepadaku dan meminta maaf?” Gumam Saga bingung.
Oh well.
Jujur saja.
Sebenarnya Saga merasa sangat terkejut dan marah
ketika ia melihat kekasihnya sedang berpelukan dengan lelaki yang tidak
dikenalnya di depan matanya sendiri.
Tapi mendadak rasa kaget dan marah itu terganti
menjadi rasa bingung yang mendera.
Apa yang terjadi pada istrinya?
-------
“Sherin---”
“Aku mau
mandi”
BLAM!
Saga menghela nafasnya.
Ini sudah hari kedua Sherin bertingkah aneh.
Gadis cantik itu tidak mau berbicara dengannya dan
mengacuhkan setiap panggilannya.
Lelaki tampan itu mendesah pendek.
Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan menangkup
kepalanya dengan kedua tangan yang diselipkan di bawah kepalanya.
“Apa aku
melakukan kesalahan?” Bingung Saga menerka.
Lelaki tampan itu memejamkan matanya.
Ck.
Sherin terkadang sangat sulit untuk ditebak.
Saga memutuskan untuk tidur.
Mengacuhkan pintu kamar mandi yang terbuka 15 menit kemudian.
Sherin mengelap rambut almondnya yang basah.
Ia menatap malas lelaki tampan itu.
Gadis cantik itu segera memakai pakaiannya dan
mengambil berkas desainnya untuk musim ini.
Ia memutuskan untuk melanjutkan rancangan master piece-nya di padang Lavender.
Sherin baru saja ingin melangkah keluar kamar.
Ia melirik Saga yang tertidur dengan posisi diagonal
seperti biasanya.
Lelaki tampan itu bahkan belum membuka sepatunya.
Ckckck~
Sherin hendak berbalik untuk membuka sepatu lelaki
tampan itu.
Namun mendadak ia mengurungkan niatnya dan berdecak
kesal.
“Dia kan punya
selingkuhan! Kenapa harus aku yang melakukannya?! Letnan menyebalkan!” Cibir Sherin
ketus.
Gadis cantik itu segera menutup pintu kamar hotel
mereka dan berjalan menuju padang Lavender
yang ada di dekat hotel.
BRUKK!
Gadis cantik itu mendudukkan dirinya di tengah
hamparan bunga berwarna violet itu.
Mata beningnya menjelajah.
Senyum manisnya terkembang tanpa sadar.
Oh mom.
Padang bunga di London adalah tempat terbaik untuk
menyendiri.
Hmm.
Anginnya sejuk.
SRET.
Sherin segera mengaluarkan papan berkasnya.
Menyibak beberapa kertas yang tertempel di sana.
Jemari lentiknya mulai menggenggam pensil
kesayangannya.
“Hmmm”
Gadis cantik itu bergumam tidak jelas.
Matanya terpejam sekarang.
Ia berusaha membayangkan sesuatu yang menarik dan unik
untuk di lukiskan.
Tapi apa?
Mendadak Sherin membuka matanya.
AISH.
Kenapa malah suara gadis centil waktu itu yang
terbayang di kepalanya?
“AAARRGGGHHH!!”
Sherin mengerang kesal.
Dahinya mengerut.
Ia melempar berkas desainnya ke samping dengan kasar
dan mennubrukkan punggungnya berbaring di hamparan bunga itu.
Ck, moodnya mendadak rusak sekarang.
“Aku Jessica
Kim~ Jam berapa Saga menjemputku untuk makan malam bersama~?” Cibir Sherin
dengan suara kesalnya.
Gadis cantik itu menghembuskan nafas kesal.
Ia mencabik kasar bunga Lavender yang ada di sampingnya.
“Ukh..”
Sherin meringis.
Perasaannya campur aduk sekarang.
Bingung, kesal, marah, sedih, kecewa, semuanya
bercampur menjadi satu.
Gadis cantik itu mengutuk kesal air matanya yang
mengalir tanpa diperintah saat ini.
Ia segera menyeka kasar air matanya.
Hatinya terasa sakit.
Sherin menutup matanya dengan satu lengannya.
Ia menggigit bibir bawahnya dengan erat.
Mencoba meredam sesak yang tercekat di tenggorokannya.
Kenapa Saga
berselingkuh?
Apa dia
sudah tidak mencintaiku lagi?
Sherin terisak lirih.
Tangisnya tidak bisa berhenti mengalir.
Ia tidak pernah merasa kecewa seperti ini.
[ “Mulai sekarang aku berjanji, tidak akan ada
rahasia sekecil apa pun di antara kita” ]
“Kenapa kau
kembali berbohong? Kenapa kau kembali mengulang kesalahan yang sama? Hiks..”
Sherin mendesah pendek.
Mengingat janji manis yang dilayangkan suaminya di
musim panas beberapa bulan yang lalu.
-------
Saga mengancingi pakaian militernya saat ini.
Mata sipitnya menatap lurus ke cermin besar yang ada
di hadapannya.
Memperhatikan paras tampannya yang tegas.
CKLEK.
Sherin yang baru saja kembali dari padang Lavender terdiam menatap Saga.
Jantungnya berdebar.
Pertanyaan-pertanyaan bingung kembali berputar di
kepalanya.
Ia hanya diam di depan pintu.
“Aku akan
kembali ke Seoul” Ujar Saga datar.
Sherin tidak menyahut.
Ia masih terdiam.
“Masih ada
tugas yang tersisa, aku tidak bisa menemanimu di sini sampai akhir musim semi”
Lanjut Saga tanpa ditanya.
Gadis cantik itu tidak menyahut.
Ia hanya menundukkan wajahnya.
Bola matanya bergerak pelan.
Mencoba menahan tetes bening yang menggenang di sana.
“Ya..” Bisik Sherin
nyaris tidak terdengar.
Gadis cantik itu menahan nafasnya.
Ia berjalan lesu ke meja nakas.
Meletakkan berkas desainnya di sana.
Ah, bahkan tidak ada satu pun rancangan yang
terselesaikan.
Ia sibuk menangis di sana.
“Aku..Ke kamar
mandi dulu” Bisik Sherin lirih.
Gadis cantik itu segera masuk ke dalam kamar mandi dan
mengunci pintunya dari dalam.
Mengacuhkan Saga yang menghela nafasnya.
Ia menoleh, memandang pintu kamar mandi yang sudah
tertutup.
“Kenapa kau
menangis, sayang?” Tanya Saga lirih.
Dahinya mengernyit.
Ada rasa sakit di hatinya.
Ia tidak mengerti apa yang sudah terjadi di antara
mereka.
Kenapa Sherin mengacuhkannya?
Kenapa Sherin menutup mulut darinya?
Kenapa Sherin bertingkah seperti itu padanya?
“Bukankah kau
pernah bilang agar tidak ada rahasia sekecil apa pun lagi di antara kita?
Kenapa kau mengingkarinya?” Bisik Saga nyaris tidak terdengar.
Lelaki tampan itu menghela nafas panjang.
-------
Saga hanya berdiri diam di depan kursi tunggu bandara.
Mata sipitnya melirik Sherin yang tidak bersuara sejak
tadi.
Gadis cantik itu hanya diam.
Tatapannya terlihat tidak fokus.
Lelaki tampan itu merasa dadanya sesak.
Ia bisa melihat jelas mata yang bening itu membengkak
dan sedikit merah sekarang.
Sherin pasti menangis habis-habisan.
“Rin ah”
Sherin mengangkat wajahnya.
Ia menoleh dan menatap mata sipit Saga dalam diam.
Saga berjalan mendekat.
“Kau yakin
tidak ada yang ingin kau sampaikan padaku?” Tanya Saga menaikkan alisnya.
Sherin menggeleng.
Bibirnya bergerak mengucapkan kata tidak tanpa suara.
“Kita tidak
akan bertemu sampai minggu depan, benar tidak ada yang ingin kau katakan?”
Sherin menggeleng sekali lagi.
Ia menundukkan wajahnya lesu.
Saga hanya menghela nafas.
Mereka saling terdiam.
Sampai kemudian suara pengunguman penerbangan menuju
Seoul terdengar nyaring.
Well.
Saga meraih kopernya.
Ia mulai gelisah sekarang.
Berkali-kali matanya melirik Sherin yang terus
menunduk.
“Aku pergi”
Ujar Saga pelan.
Sherin tidak bereaksi.
Membuat Saga berbalik dan melangkahkan kakinya ragu.
Namun belum sampai dua langkah ia berjalan, jemari
lentik itu menarik bajunya dari belakang.
Menahannya agar tidak pergi.
Hmp.
Saga mengembangkan senyum manisnya.
Ia tahu Sherin tidak akan membiarkannya pergi begitu
saja.
Lelaki tampan itu segera berbalik.
Ia menatap Sherin yang masih menunduk.
Bahunya bergetar pelan.
“Sayang, kau
menangis?” Tanya Saga lembut.
Sherin tidak menyahut.
Ia hanya terisak lirih.
Tidak.
Ia benci menangis di tempat umum seperti ini.
Tapi perasaannya benar-benar tidak menuruti logikanya.
Ia hanya bisa membiarkan tangisnya mengalir tanpa
beban.
Saga segera mendekati kekasihnya.
Menangkup kedua pipinya dengan telapak tangannya yang
tangguh.
Mata sipitnya menatap dalam mata bening yang basah
itu.
“Katakan
padaku, apa yang membuatmu sedih?” Bisik Saga lembut.
Sherin tidak menyahut.
Ia merentangkan tangannya dan segera memeluk erat
tubuh kekar suaminya.
Membuat Saga sempat tertegun sejenak.
Namun kemudian lelaki tampan itu tersenyum manis
karenanya.
“Jangan pergi..Hiks..Please..”
“Kenapa? Ada
apa hmm?”
“Kau berjanji
padaku akan menemaniku disini..Kau tidak bisa pergi begitu saja..Hiks..Jangan
pergi..Hiks..”
“…”
“Saga..Please..”
Saga menghela nafas pendek.
Ia menepuk-nepuk lembut kepala gadis cantik itu.
“Ceritakan
padaku, apa yang terjadi selama ini hmm?” Tanya Saga lirih.
“Kau
jahat..Hiks..Kau berselingkuh..” Sahut Sherin geram.
“Apa? Selingkuh??”
“Gadis itu
kan?! Putri jendral Kim itu selingkuhanmu tidak? Hiks..Ia meneleponmu beberapa
hari yang lalu..”
“Apa? Apa yang
dikatakannya padamu??”
“Dia bilang
kau mengajaknya makan malam bersama..Hiks..Kau jahat..”
“AISHH,
jeongmall!”
“…Hiks..”
“Aku tidak
berselingkuh, sayang, putri jendral Kim itu memang sangat nakal, ia tahu aku
sudah menikah denganmu..Jessica memang suka mengganggu orang-orang yang dekat
dengannya”
“Bohong!”
“Yeohwan saja
pernah menjadi korbannya, Aigoo, gadis
itu sudah bertunangan sayang, ia memang usil”
Sherin menghembuskan nafas panjang.
Tangisnya sudah agak mendingan sekarang.
Saga mengecup lembut puncak kepala kekasihnya.
Kemudian ia merenggangkan pelukan mereka dan
menyatukan dahi mereka berdua.
Sherin tersenyum kecil.
Membuat Saga balas tersenyum padanya.
Ah, ia suka saat-saat Saga melakukan ini padanya.
“Aku, Saga Cho,
bersedia menerima Sherin Kim sebagai istriku..” Ujar Saga lembut.
“….”
“Mencintainya
seumur hidupku..Menjaganya dalam keadaan miskin atau kaya..Melindunginya dalam
keadaan menderita atau bahagia..Sampai maut memisahkan kami berdua..” Sambung Saga
masih berbisik.
“Hmp..”
“Dan kau, Sherin
Kim, bersediakah kau menjadi istri dari Saga Cho? Mencintainya seumur
hidupmu..Menjaganya dalam keadaan miskin atau kaya..Melindunginya dalam keadaan
menderita atau bahagia, sampai maut memisahkan?”
“Aku
bersedia..”
Saga mengecup lembut bibir ranum kekasihnya.
Sherin terpejam.
Ia menggerakkan bibirnya balas mengecup bibir
suaminya.
Lelaki tampan itu mengusap lembut wajah cantik
istrinya.
“Rin ah
sayang, aku sudah pernah bersumpah di hadapan Tuhan kalau aku sangat
mencintaimu..Maka dari itu aku tidak akan mungkin berselingkuh darimu, tidak
sekali pun..Karena sekali aku jatuh cinta, maka aku tidak akan pernah bisa
untuk berpaling lagi..Kau, Sherin Cho, cinta pertamaku dan cinta
terakhirku..Kita berdua adalah satu..Kau adalah aku dan aku adalah kau..” Ujar Saga
selembut mungkin.
Sherin mengangguk.
Ia kembali memeluk Saga dengan erat.
“Ah, Saga”
“Um?”
“Pesawatmu
sudah berangkat”
“Biarkan saja”
“Uh?”
“Dari awal aku
memang tidak berniat untuk pergi darimu sayang, aku hanya mengetesmu saja, dan
kurasa ini satu-satunya cara agar aku bisa mendengar suara merdumu lagi”
“Apa?”
“Hehehe, kau
tahu? Aku benar-benar takut saat hendak melangkah tadi, kupikir kau tidak akan
menahanku”
“Eoh?
Memangnya kenapa?”
Saga terkekeh geli.
Ia menepuk lembut kepala gadis cantik itu.
“Karena aku
tidak membeli tiket pesawat, sayang, bahkan koperku saja tidak ada isinya,
hehehe”
Oh guess.
Sherin menaikkan alisnya.
Kemudian ia tertawa geli.
Omooo, Saganya
benar-benar romantis tidak?
Bahkan ia seribu kali lebih romantis dari pada lelaki
asing yang bertemu dengannya di taman waktu itu.
“Aku
mencintaimu bear”
“Aku juga
sayang”
CUP.
Saga memejamkan matanya dengan pelan.
Membiarkan Sherin berjinjit dan mengecup lembut bibir
tebalnya.
Menghisapnya dengan manis.
-------
SSSSRRRRRR…
Gadis cantik itu tersenyum kecil.
Ia membuka matanya yang terpejam sejak tadi.
Memandang hamparan bunga Lavender yang berserakan di sekitar mereka.
Sherin menoleh.
Menatap Saga yang duduk di belakang seraya memeluk
erat dirinya.
Lelaki tampan itu mengecup lembut pinggir dahi
kekasihnya.
“Aku suka musim
semi” Ujar Saga tersenyum.
“Aku suka
semua musim” Kekeh Sherin geli.
“Hmm”
“Setiap musim
itu memiliki kenangan yang berbeda sayang, rasa yang berbeda, dan suasana yang
berbeda”
“Baiklah, aku
juga suka semua musim”
“Aish”
“Selamat,
baby, kau berhasil mencetak namamu di London News Time, sebagai desainer Asia pertama yang memenangkan
penghargaan fashion”
Hmp.
Sherin tersenyum manis.
Ia mengeratkan pelukan Saga di tubuhnya.
“Aku tidak
akan bisa tanpamu sayang, aku berhasil karena kau yang selalu ada di sisiku”
“Setelah ini,
apakah akan ada acara lagi?”
“Umm, aku
ingin merundingkannya denganmu, bagaimana untuk perayaan berhasilnya karierku,
kita buat gebrakan desain di Seoul?”
“Ide bagus,
aku merindukan rumah kita, well, dan juga ranjang kita tentunya”
“Hehehehehe”
“…”
“Umm, bear”
“Ya?”
“Setelah semua
hal yang kita lalui belakangan ini, aku sadar kalau ucapanmu waktu itu sangat
benar”
“Yang mana?”
“Itu, musim
dingin beberapa waktu lalu, ingat? Tentang mengadopsi seorang anak”
“Ah, itu”
“Mm, kau
benar, kita tidak akan punya waktu untuk merawat seorang anak, mengunjungi Hiro
adalah solusi yang bagus”
“Hmm”
“Aku belajar
banyak tahun ini, sayang..Musim gugur di Paris, kau ingat? Sejak saat itu aku
sangat berhati-hati menjaga berat badanku, hahahaha”
“Yup, tahun
ini banyak sekali kenangan yang indah, aku tidak akan pernah melupakannya”
Sherin mengangguk.
Ia masih tersenyum manis.
“Untuk tahun
depan aku ingin kita menghabiskan waktu di rumah saja..Untuk semua 4 musim yang
ada..” Bisiknya lembut.
Saga mengangguk.
Ia mengecup lembut pinggiran dahi itu sekali lagi dan
menghirup wangi manis yang menguar dari leher kekasihnya.
“Aku mencintaimu
sayang”
“Aku juga
bear”
“Aku punya
tema yang cukup bagus untuk gebrakan fashion-mu
nanti”
“Oh ya? Apa?”
Hmp.
Saga terkekeh geli.
Ia menyurukkan wajahnya di bahu Sherin.
Memberi satu kissmark manis di sana.
Kemudian ia kembali melanjutkan.
“Summer In Seoul”
END.
By: Shella.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar