Movie

Migas Tiga Ipa 3 SMA 1 Lhokseumawe. Lets follow our Twitter @MIGASmansa :)

Rabu, 19 September 2012

"SERIGALA BETINA"



By : Muslahatul Jafar
Nama –nama pemeran yaitu :
- Dian (gak banyak ngomong, jago berantam)
-  Amel (keras kepala , pemberani)
- Dwi (cerewet, sok berani)
- Lintang (keras kepala, suka berantam)
- Tias (jahat & licik)
-  Sela (jahat & licik, paling takut sama Dian)
-  Supir angkot
- Polisi
- Wasit
Inilah drama dari saya:
        Di suatu pagi yang cerah, seperti biasa di kawasan ibu kota, riuh oleh suara-suara kendaraan. Terutama di jln.Tambunan Jakarta pusat yang dikuasai oleh 2 genk preman wanita bernama “Elang Merah” dan “Elang Hitam”.
 >> Elang Merah : (Amel , Dian , Dwi )
>> Elang Hitam : ( Lintang , Tias , Sela )
          Di pinggir jln.Tambunan datang sekelompok preman Elang Merah sedang memangsa supir angkot.
Dwi    : “eh mas, mana bayarannya ? enak aja lo ! uda berapa kali loe gak setor-setor ? .
        Asal loe tau aja ya ! gue tu bisa buat lu mampus sekarang juga, ya gak brow?”
         (menatap ke mata Dian)
Dian : (hanya diam seribu bahasa)
Supir Angkot : “hanya ada 50.000, akhir-akhir ini penumpang sepi.”
                         (sambil menunduk)
Amel : “lho ! kok hanya segini, mau makan apa gue nanti, awas ya ! besok lu harus  bayar sisanya, kalo gak awas lu !
           (sambil menampakkan pisau di tangannya)
Dian : “alah udah-udah, pergi sana lu !”

          Kemudian secara tiba-tiba datang kelompok preman Elang Hitam, trnyata mereka telah memerhatikan kejadian tadi.
Tias : “eh siapa kalian ? jalan ini milik kami anggota Elang Hitam, ada urusan  apa kalian nyuri2 tempat kami ?”
Dwi : ”perkenalkan kami anggota Elang Merah.”
Lintang : “woi ! cari mati lu ya !”
             (sambil datang kehadapan Dwi)
Tias : “tenang2 mamen ! eh gua tanya sekali lagi ya ! ad urusan apa kalian ambil job di tempt kami ?”
Amel : “kalian jangan sotoy ya ! duluan kami yang makek tempat ini, kalian tu yang gak tau diri”
Sela : “eh lu jaga bacot loe ya !”
Dian : “udah2 kita buktiin aja, kami akan pergi dari tempat ini, kalo kalian bisa ngalahin kami di pertandingan sepak bola besok sore di lap.Sudirman
Tapi kalau kalian kalah, loe semua harus minggat dari tempat ini, gimana berani loe ! “
Lintang : “oke, siapa takut ! gue yakin kalian pasti kalah, ya gak brow ?”
Tias : “gue terima tantangan loe ! “
Sela : “kami gak takut sama kalian ! “
                           
            Keesokan harinya saat menjelang akan sore, kelompok Elang Merah telah tiba duluan di lap. Sudirman.
Dwi : “loe yakin brow kita bisa menang lawan mereka ?”
Amel : “ sebenarnya gue gak yakin sih, mereka itu kan terkenal curangnya”
Dian : “kalian tenang aja ! gue yakin kok, kali ini mereka pasti gak akan curang,
Kali ini gua yakin kita pasti menang, semangat dong !”
Dwi & amel : “SEMANGAT !!!!”

Tiba2 sekelompok Elang Hitam datang dan mengahampiri mereka.
Lintang : “ hah ! udah siap kalian ?”
Dwi : “siap kok !”
Dian : “yuk kita mulai langsung ! “
(kiper Elang Merah : Amel , kiper : Elang Hitam : sela)
           Pluit pun berbunyi, tanda pertandingan sudah dimulai , Dwi menguasai bola dan membagikan ke Dian, tetapi ditengah lapangan dihalau oleh Lintang, pertandingan yang amat sengit.
         Akhirnya Lintang mencetak 1 gol, bola pun langsung dikuasai oleh Dian dan langsung mencetak 1 gol, hingga akhirnya skor 1-1, di tengah2 pertandingan Tias menyenggol kakinya Dwi dengan sengaja, agar Dwi jatuh.
Tias : “sori2 gue bener2 gak sengaja”
         (tersenyum licik)
Dwi : “gila loe ! sportif donk !”

           Pertandingan pun dilanjutkan dan disaat menit2 terakhir Dian mengakhirinya dengan mencetak gol, sehingga pluit pun berbunyi dan pertandingan selesai.
Lintang : “wah sial ! kita kalah brow !
Tias : “mereka mainnya curang”
Dwi : “eh tadi jelas2 loe tu yang curang ya !”
Amel : “sekarang kalian liat sendirikan siapa yang kuat & siapa yang lemah”
Dwi : “sesuai kesepakatan,
 loe, loe dan loe GET OUT dari tempat kami.
        (sementara mata Sela sinis melihat Dian yang telah 2 kali membobolkan gawangnya)

            Lalu secara tiba2, karena tidak rela di permalukan , Lintang melemparkan kayu ke  wajahnya Amel, sehingga wajahnya terdapat luka robek dan  Amel pun membalasnya, hingga terjadilah perkelahian, Dwi hanya diam tak berani melawan Lintang,
            Tak terima dengan kejadian itu, Dian pun langsung mengambil pisau yang ada di dalam bajunya dan langsung membacok Lintang, sehingga Lintang pun tewas di tempat.
             Sementara itu Tias & Sela langsung memanggil Polisi yang kebetulan sedang patroli di jalan. Dwi & Amel pun langsung melarikan diri, sementara Dian masih tercengang tak percaya apa yang telah dilakukannya, lalu Dian pun dibawa ke kantor Polisi dan di penjara selama 1 tahun, saat di penjara tak nampak Dwi & Amel untuk menjenguk Dian, karena Dwi & Amel masih menjadi buronan polisi, Dian pun sangat benci & dendam kepada sahabat2nya.

          Setahun pun berlalu, Dian keluar dari penjara, dan tanpa sepengatahuan dwi & Amel, Dian pergi ke pos nya Elang Hitam.
Sesampaainya disana,
Dian : “ apa kabar sob !”
Tias : “hah! Dah keluar loe ?”
Sela : “loe gak kabur kan ?”
Dian : “gak kok, gue gak kabur, ini emang udah waktunya gue lepas, gue dateng kesini karena pengen gabung sama kalian.”
Tias : “ hah ! ga salah loe !”
Dian : “gak kok, tekad gue uda bulat, gue kecewa sama mereka, kenapa sih mereka  ninggalin gue saat itu, maafin gue ya tentang Lintang”
Sela : “yauda, kami terima loe ! udah, gak usah dipikirin lagi ya sob !”
Dian : “ thanks brow “
Sela : “sekarang kita harus cari cara gimana caranya bunuh Amel & Dwi”
Tias : “ gimana besok aja kita ke jln. Tambunan, kita sergap mereka.”
Dian ; “udah2 gak usah biar gue sendiri aja yang bunuh mereka, gue dendam banget sama mereka.”
Sela : “yaudah ! terserah loe ! semoga besok loe menjadi malaikat pencabut nyawa mereka”
Sela,Tias,Dian : “hahahahahahahhhahaha”

Keesokan harinya di jln. Tambunan.
          Dian mengintai Dwi & Amel hinnga sore, sesampai di pos mereka Dian pun memunculkan dirinya.
Dian : “hay apa kabar ?”
Dwi : “ wah brow selamat ya !”
Amel : “ akhirnya loe keluar juga ya,
             (sambil tersenyum)
Dian : “ia, thanks ya brow !
(langsung mengeluarkan pistol dan langsung menembak Dwi & Amel, sehingga mereka tewas di tempat)
Dian : “maafin gue ya sob ! sebenarnya gue gak tega ngelakuin ini, tapi gue sakit hati, kenapa sih kalian ninggalin gue gitu aja dulu !
Kenapa kalian biarin gue waktu gue di bawa ke kantor polisi ? kenapa sob ?”
(sambil menangis)

Lalu Dian pun pergi ke pos Elang Hitam
 Tias : “gimana sob mereka udah matikan ?”
Dian : “ iya, mereka memang udah mati dan kalian pun juga harus mati
              (sambil menembak Tias & Sela dengan pistolnya)

Setelah itu Dian lari ke hutan yang tiada satu orang pun manusia
Dian : “rumah tangga yang berantakan !
Jadi preman !
Masa depan hancur !
Dihianatin sahabat !
        Jadi seorang pembunuh ! kenapa sih gue begini , gue telah membunuh sahabat2 gue, dwi , Amel ini untuk kalian,”
( lalu Dian pun menembak kepalanya dengan pistol.)


Kesimpulan :
      Sekian cerita ini, semoga kita mampu mengambil amanat dari cerita ini, bahwa rasa kepercayaan dan kesetiaan sahabat itu harus selalu dijaga, hingga tidak akan terjadi kehancuran, karena sahabat
itu adalah manusia paling setia di dunia.
Thanks :D
Terinspirasi dari Film “Serigala Terakhir”
Writer : Muslahatul Jafar
Twitter : @muslamusla
Facebook : Muslahatul Jafar

1 komentar: