-Muhammad Ghiffari Ryoza-
Sesungguhnya
rezeki, jodoh dan kematian adalah sebuah misteri yang dirahasiakan oleh
Allah. Sebuah hadist dari Abdullah bin Masud ra. Menerangkan bahwa
suatu ketika Ummu Habibah pernah berdoa demikian, Wahai Allah,
panjangkanlah usiaku bersama suamiku, Abu Sufyan, serta bersama
saudaraku, Muawiyah. Rasulullah saw. kemudian menegur Ummu Habibah,
Sesungguhnya kamu memohon kepada Allah Azza wa Jalla ajal, kematian dan
rezeki yang telah ditentukan, yang Allah tidak akan mengajukan atau
mengundurkannya sedikit pun. Kalau kamu memohon kepada Allah agar Dia
mengelamatkandari siksa neraka dan siksa kubur, itu lebih baik bagimu.
HR. Muslim.
Dalam
riwayat yang lain Abdullah bin Masud berkata: Kami pernah dibertahu
oleh Rasulullah saw. orang yang benar dan diakui kebenarannya,
Sesungguhnya seorang manusia mulai diciptakan di dalam perut ibunya
setelah proses selama 40 hari. Kemudian menjadi segumpal darah segumpal
darah setelah 40 hari berikutnya, lalu menjadi segumpal daging setelah
40 hari berikutnya, setelah itu Allah Azza wa Jalla mengutus seorang
malaikat untuk menghembuskan roh ke dalam dirinya dan diperintah dengan
empat ketentuan: rezeki, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya.
Demi Allah tiada Tuhan selain Dia, sungguh ada orang yang mengerjakan
amalan ahli surga, sehingga jarak antara dia dan surga hanya satu hasta,
tetapi suratan takdir telah ditentukan, sehingga dia kemudian
mengerjakan amalan ahli neraka, lalu akhirnya dia masuk neraka. Ada pula
orang yang mengerjakan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dia
dan neraka hanya saru hasta, tetapi takdir telah ditentukan, sehingga
kemudian dia mengerjakan amalan ahli surga, lalu akhirnya dia masuk
surga. HR. Muslim.
Rezeki,
ajal dan jodoh sudah ditentukan. Karenanya Ummu Habibah ketika meminta
demikian, Rasulullah saw. menasihati agar meminta sesuatu yang
menyelamatkan. Dalam hadist lain diterangkan bahwa saat bayi dalam
kandungan, Allah telah menentukan rezeki, ajal dan amal-amalnya. Ini
berarti persoalanan rezeki merupakan sesuatu yang misteri. Merupakan
rahasia yang tidak semua orang bisa mengungkapkannya.
Berbicara
tentang rezeki, kita tidak boleh melupakan takdir. Rezeki itu persoalan
yang berkaitan dengan takdir. Artinya, setiap manusia ditakdirkan untuk
mendapatkan rezeki. Ketika ia lahir di dunia, Allah telah memberinya
rezeki. Adapun manusia yang pandai ialah yang bersaha untuk meraih
rezeki itu sebanya mungkin. Caranya berikhtiar dan mengerjakan amalan
spiritual. Adapun amalan spiritual ialah mengerjakan salat Dhuha secara
istizamah, bertaubat setiap waktu, gemar bersedekah, dan sebagainya.
Meraih rezeki sebanya-banyaknya tidaklah bertentangan dengan takdir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar