-Muhammad Ghiffari Ryoza-
Salah satu fungsi antivirus adalah mencegah virus menginfeksi komputer. Meski saat ini banyak antivirus yang mempunyai proactive detection ( kemampuan mendeteksi virus baru yang belum masuk database virus ) yang bagus, tetapi jika komputer sudah terinfeksi virus, biasanya antivirus yang ter-install tidak bisa berbuat banyak.
Mengapa
seperti itu ? Ya, jika Komputer sudah terinfeksi virus, biasanya hal
pertama yang dilakukan virus adalah menon-aktifkan antivirus yang ada,
jika tidak berhasil maka virus akan mencegah antivirus untuk menghapus
dirinya. Lalu bagaimana jika hal ini terjadi ?
Ada beberapa cara jika komputer sudah terinfeksi virus, dan virus yang sudah terinstall tidak sanggup menanganinya.
1. Install atau gunakan antivirus lain
Jika
masih bisa di install Antivirus lain, maka sebaiknya di coba. Gunakan
program antivirus yang terbaru, langsung scan jika sudah selesai install
atau akan lebih baik jika di update terlebih dahulu. Mungkin untuk
kebanyakan antivirus hal ini tidak berhasil, karena virus biasanya sudah
mengantisipasi hal ini.
Alternatifnya, gunakan antivirus baru. Misalnya RISING Antivirus 2008 Free Edition,
yang baru saja di release. Antivirus ini cukup bagus, sebelumnya saya
pernah menginstall komputer teman dengan Avira yang ternyata sudah
terkena virus, sehingga installasi tidak berhasil. Kemudian saya coba
antivirus ini dan bisa mendeteksi virus yang menginfeksi komputer.
2. Scan Hardisk di Komputer lain
Jika
mempunyai beberapa komputer atau ada teman yang mempunyai komputer
dengan antivirus yang selalu update, maka cobalah scan di komputer
tersebut. Cara terbaik adalah dengan melepas hardisk dan dipasang di
komputer teman tersebut, kemudian baru di scan secara menyeluruh.
Hal
ini memang memerlukan ilmu tentang pasang memasang hardisk (teknis
mengenai perangkat komputer), sehingga mungkin jika belum pernah akan
mengalami kesulitan. Sebaiknya ditanyakan ke teman yang lebih tahu.
Selain itu hal ini biasanya tidak bisa dilakukan di Laptop yang masih
garansi, karena jika melepas hardisk, maka biasanya merusak label
garansi di Laptop tersebut. Jadi mungkin dengan cara ketiga.
3. Scan dengan antivirus di Bootable CD
Bootable
CD yang dimaksud disini merupakan CD yang berisi sistem operasi (baik
sederhana maupun kompleks) yang bisa dijalankan komputer tanpa
memerlukan hardisk. Dengan begitu, semua program yang ada di hardisk,
termasuk virus dijamin tidak bisa berjalan, tetapi bisa diakses melalui
Bootable CD ini.
Ada beberapa Bootable CD Gratis yang sudah disertakan antivirus dan bisa dimanfaatkan, antara lain :- Ultimatebootcd (UBCD), Bootable CD ini berbasis DOS, sehingga mungkin bagi yang belum terbiasa akan kesulitan. Selain itu Antivirus yang disertakan hanya F-Prot Antivirus for DOS ( Virus definition: 4 May 2007), McAfee Antivirus Scanner 4.40.0 (Virus definition: 3 May 2007) dan BugHunter. Sehingga sepertinya tidak mencukupi karena tidak update lagi. Download dan selengkapnya di http://www.ultimatebootcd.com
- UBCD4Win (Ultimate Boot CD for Windows). Ini merupakan pengembangan dari UBCD, dan sudah berbasis windows XP sehingga lebih memudahkan penggunanya. Tetapi untuk membuat Bootable CD-nya diperlukan CD Instalasi Windows XP. Ukurannya cukup besar, yaitu sekitar 230 MB. Informasi selengkapnya bisa dibaca artikel tentang UBCD for Windows disini. Untuk download bisa didapat di http://www.ubcd4win.com.
- AntiVir Rescue System, Bootable CD ini berbasis Linux. Dibanding Bootable CD sebelumnya, AntiVir Rescue System merupakan Bootable CD yang khusus menangani virus, selain itu aplikasi ini selalu update, bahkan mungkin setiap hari selalu ada tambahan virus baru, sehingga sangat bermanfaat. Download di http://www.avira.com/en/support/support_downloads.html
Jika
hanya digunakan untuk menangani virus, maka AntiVir Rescue System lebih
unggul. Selain besarnya hanya sekitar 55 MB (UBCD4Win sekitar 230 MB)
AntiVir Rescue System senantiasa update, sehingga lebih mampu mendeteksi
virus-virus baru. Tetapi jika memerlukan aplikasi lain, untuk
perbaikan, recovery, mengecek hardware dan lainnya, maka UBCD4Win jelas
lebih unggul.
Tetapi sayang untuk AntiVir Rescue
System, ketika saya mencoba versi 11 Juli 2008 kemarin belum bisa
digunakan, dan muncul tulisan bahwa ini versi DEMO. Setelah cai-cari
informasi di forum, sepertinya memang ada yang salah dengan filenya
(ISO). Dan sepertinya perbaikan baru akan dirilis September 2008 nanti.
Sampai saat ini saya belum mencobanya lagi
4. Scan dan hapus virus secara manual
Cara
ini bisa dilakukan bagi yang sudah cukup familiar dengan Sistem operasi
khususnya windows, berbagai teknik virus (menyebar, menginfeksi dll),
berbagai informasi tentang file atau directory komputer dan lainnya.
Cara ini sebaiknya dilakukan melalui Bootable CD ( bisa digunakan
Bootable CD dari cara ke 3 diatas atau dengan Linux Live CD seperti
Ubuntu, Knoppix dan lainnya.
5. Install ulang
Ini
mungkin alternatif terakhir jika cara-cara diatas tidak bisa atau ingin
cara cepat. Tetapi dengan selesainya install ulang tidak menjamin
komputer bebas virus lagi, bisa saja virus menginfeksi program lainnya
yang di install kemudian. Selain itu jika kita sudah meng-install
program komputer yang cukup banyak, maka bisa jadi install ulang
memerlukan waktu cukup lama dan melelahkan.
Cara
ini mungkin juga tidak bisa dilakukan jika komputer/laptop sudah di
install Sistem operasi sejak kita beli (Software OEM), karena biasanya
tidak disertakan CD Instalasinya. Yang jelas jika ingin menginstall
ulang, pastikan CD Driver komputer/laptop sudah tersedia. Selain itu
sebaiknya diketahui dulu virus apa yang menginfeksi komputer sebelum
menginstall ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar