Pelajaran pertama hari ini
Olahraga.
Tapi karena banyak yang golput
jadi setengah dari anak cewek ikut anak cowok main futsal di Garuda Soccer.
Setengahnya lagi tinggal di
sekolah maen voli.
Kita jalan kaki.
Well, seharusnya kita belok lorong
sebelah kiri untuk langsung ke Garuda Soccer.
Tapi mendadak Dea sama Dinda
belok ke satu lorong jauh dari lorong yang sebenarnya.
Kami semua bingung kenapa dua
cewek kece itu maen serong-serong aja.
Pas ditanya Dinda Cuma jawab
sambil teriak dengan gaya khas.
Satu tangan di pinggang satu
tangan di kepala.
Yeha! And one, and two, and
three!
“Let’s adventure!!” Teriak Dinda.
Kami semua ngakak.
Dan yah, ujung-ujung semua
ngikutin Dea Dinda dari belakang persis kayak pasukan bebek.
Jalannya mutar-mutar.
Belok kemana insting yang jalan
paling depan.
Dan berakhir dengan tersesat.
Sempat panik.
Tapi untung aja Icha yang emang
anak daerah situ #eseh# langsung nunjukin jalan yang lurus #oke mantap.
Nggak lama keliatan Mr. Apatis
muncul dengan motornya.
Ternyata kami dicariin karena
udah hampir setengah jam nggak muncul-muncul di lokasi.
Abis olahraga belajar bahasa
inggris.
Kita manggil nama kawan terus
bacain pertanyaan yang udah dibuat berdasarkan presentasi beberapa waktu yang
lalu #nggak ingat kapan, soalnya kebanyakan peer#maaf curcol#
“Riska Yulia Putri” Panggil Dian pas gilirannya masuk.
Yang dipanggil bukannya nyaut.
Dia malah senyum-senyum nggak
jelas sambil kekeh.
Sontak satu kelas pada sorak.
“ECIEEEEEEE~~!”
Dian senyum aja.
Sementara Ika udah galau akut.
Didit ngakak.
“IKA NERVEEEEESSSS!!”
“EECCCIIIIEEEE~~!”
Mrs. Momma **** Cuma
senyum-senyum aja.
Hahahaha.
Bunyi bel sekali, sekarang ganti
pelajaran Biologi.
Jam istirahatnya diskip oke ;D
“Soki! Minta film-lah!” Didit jerit-jerit.
Soki bereng.
“3500 rupiah per kb!”
Aku Ipus Didit Ayu langsung
teriak.
“MUDEP!! *red: pelit*”
Yang diteriakin Cuma ngakak nggak
jelas.
Kita bentuk kelompok.
Tapi awal-awal diskusi kami malah
maen.
“Gue nggak bisa muka bereng” Kata Didit.
“Muka polos!” Aku teriak.
Semua langsung masang muka
sepolos mungkin.
Tapi begitu aku liat Didit aku
ngakak dewa.
Polos iya polos, masalahnya dia
polos sambil buka mulut lebar-lebar mamen -_-
“DIT! ITU MANGAP!” Aku langsung teriak.
Aku Ipus sama Ayu langsung ketawa
gila.
Didit Cuma tutup muka.
“Sekarang pertanyaan untuk kelompok saraf” Kata Mrs. Timun.
Kami semua langsung hening mode
ON.
Soki bangun dari kursi.
Dia nanya.
“Kalo orang yang bisa maen gitar tapi nggak bisa sambil nyanyi itu
kenapa? Ada saraf mati ya?”
Hening.
“HUAHAHAHAHAHA”
Satu kelas ngakak badai.
Mrs. Timun gelundungan.
Ulan goyang dangdut.
Aku cakar dinding.
Galau! XD
Abis itu giliran Ayu untuk baca
pertanyaan, tapi cewek kece itu masih duduk santai di kursinya.
“Baca Yuk!” Aku teriak.
Ayu bukannya baca.
Dia malah liat aku sambil nyanyi.
“Why should be me~~?”
BRAK!
Didit langsung bangun sambil
ngacungin penggaris.
Mukanya dibuat segarang mungkin.
Semua ngakak liat Ayu langsung
bangun.
Abis Biologi pelajaran Bahasa
Jepang.
Pas Sensei masuk kelas beliau
ngomong.
“Minal Aidin Wal Faizin”
“MOHON MAAF LAHIR DAN BATIIIN!”
Hening.
Sensei sama kami saling
lirik-lirikan.
Nggak lama semua ketawa.
“HAHAHAHAHA”
Abis itu kita pulang.
Dan pelajaran yang kita dapat
hari ini adalah:
‘Jangan pernah suruh anak luar kota untuk mimpin jalan di gang kecil’
:D
/Selasa, 30 October 2012
By: Shella/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar